Kalimat Ojo maido yang berasal dari bahasa jawa kalau di artikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan tidak kurang ajar, lebih kurang memilik arti jangan menyalahkan.
Menyalahkan atau maido identik tindakan mensikapi sebuah kejadian atau peristiwa dengan menimpakan suatu kesalahan kepada seseorang atau sekelompok tanpa melihat dari sudut pandang yang lain karena kita melakukan sebuah penilaian dengan adanya campur tangan emosi.
Atau anda akan memprotes saya karena mengatakan emosi turut campur tangan terhadap pikiran seseorang dalam memberikan penilaian?secara emosi tidak mempunyai tangan..anda mau protes...wah anda ini kok malah maido saya..hehehe...
Terlepas dari apapun arti kata maido, daripada kita meributkan bendahara permaknaan kata, mending kita melihat sisi positif atau hikmah dari kata maido tersebut.
Terkadang karena suatu hal kita "me Maido" seseorang karena alasan tertentu tanpa mau melihat dari sisi lain atau melihat dari sudut pandang orang yang kita Paido tersebut.
Contoh paling ringan kita bisa dapatkan setiap hari pada keadaan lalu lintas yang semakin padat dan banyak orang yang mengendarai kendaraan dengan sembarangan.
Kita pasti secara spontan akan menggerutu dan menyalahkan pengendara tersebut tanpa melihat kausalitas mengapa pengendara kendaraan tersebut mengendarai kendaraan secara sembarangan atau serampangan.
Bisa jadi orang tersebut memang tergesa-gesa, ada sesuatu yang penting untuk segera di kerjakan, istrinya mau melahirkan atau bisa jadi pengendara sepeda motor tersebut sedang kebelet.
Segudang Kausalitas bisa kita dapatkan kalau kita sedikit mau meluangkan waktu untuk melihat permasalahan dari sisi lain alias tidak selalu dari kaca mata kita sendiri.
Surabaya, Kamis 15 Juli 2010, tepatnya tadi siang pada saat saya pulang dari kantor dengan menggunakan kendaraan umum yang sebelumnya saya tidak pernah menggunakan kendaraan umum sama seperti di Jakarta.
Waktu kendaraan umum dimana DLLAJR surabaya mengatakan MPU-Mobil Penumpang Umum- atau orang Surabaya mengatakan Lyne, Bison, dan Bemo.
Kendaraan yang saya tumpangi berjalan zig-zag ngepot sana ngepot sini layaknya angkotan kota di daerah-daerah lain. Kadang saya berpikir, sopir angkotan kota itu terlalu Ge er mungkin ya, kenapa alasannya?
Alasannya ada orang tersenyum di jalan saja, biasanya sopir angkotan kota ini akan membanting mobilnya ke kiri.
Terus hubungannya dengan maido apa?
Hubungannya dengan maido atau menggerutu atau mengumpat adalah, kita akan merasakan perasaan yang berbeda ketika kita mengendarai kendaraan sendiri dan ketika kita menumpang mobil angkutan umum.
Ketika kita mengendarai kendaraan kita sendiri, kita akan mengumpat dan bersumpah serapah terhadap kebiasan ngepot para sopir angkutan umum ini. Ada yang bilang SIM nya SIM bajakan, ada yang bilang SIM nya bikin di Glodok dan macam-macam kata umpatan dan Maido ini.
Hal ini sangat berbeda ketika kita mengendarai mobil penumpang umum, apalagi kalo kita duduk di depan di samping pak sopir, betapa saya melihat beban yang ada pada pandangan matanya.
Betapa tidak, untuk keliling mencari penumpang sudah terasa sangat susah karena sekarang harga sepeda motor sangat terjangkau dengan ada nya Pembiayaan-pembiayaan kredit sepeda motor.
Sementara Setoran mengejar-ngejar di pikiran, bensin harus di isi, anak istri harus makan, anak harus sekolah, PLN harus di bayar dan parahnya semuanya tarifnya naik tanpa di ikuti kenaikan traif transportasi yang seimbang.
Apa yang kita rasakan apabila kita berada pada posisi sopir angkutan umum ini?
Apa yang kita rasakan apabila kita berada pada posisi orang yang kita PAIDO, kita hujat, kita Marahin?
Apa yang akan kita rasakan?
Tentu rasanya akan sama, karena kita dan mereka itu sama-sama MANUSIA yang berasal dari bahan baku yang sama.
Belajar mengendalikan diri, mengendalikan emosi, mengendalikan amarah dan membiasakan diri berpikir jernih adalah sebuah solusi untuk keadaan moral yang semakin parah ini.
Karena mutiara di dasar laut hanya akan kelihatan apabila airnya jernih tanpa banyak sampah dan kotoran yang menghalangi pancaran mutiara tersebut.
Ojo Maido adalah sebuah kalimat yang bagus sebagai niatan awal langkah kita untuk bisa lebih mengerti kondisi orang lain dan untuk menghindarkan diri kita terjebak dari provokasi Iblis melalui jaring-jaring Amarah.
Marilah kita OJO MAIDO orang lain sebelum kita tahu kausalitas atau motivasi yang melatarbelakangi pengambilan tindakan orang lain.
