Friday, February 8, 2013

Pembeli Adalah Raja, Penjual Adalah..

Penjual adalah maha raja
Pembeli Adalah Raja
Kita sering mendengar istilah yang mengatakan Pembeli Adalah Raja. Kalau pembeli adalah raja, kemudian si penjual jadi apanya dong?
Istilah tersebut sebenarnya untuk memotivasi penyedia barang untuk meningkatkan kualitas pelayanan dari penyedia barang,penjual produk kepada pembeli yang mencari produk, karena masih banyak fakta yang kita dapatkan ada seorang penjual yang tidak mampu menghargai pembelinya, tidak mampu memberikan pelayanan yang lebih baik di bandingkan dengan pelayanan yang di berikan kompetitor bisnisnya.

Akan tetapi sering juga karena adanya istilah itu kemudian para pembeli berlaku seenaknya tanpa perasaan, hla wong raja kok, mungkin seperti itu yang ada di pikiran pembeli. Walaupun saya yakin sekali kalau raja yang bijak tidak akan berbuat semena-mena. Contoh kasus pada toko baju, mentang-mentang pembeli merasa dirinya raja, pembeli lebih sering seenaknya memilih baju dan memporak porandakan baju-baju yang sudah terlipat rapi. Iya kalo belinya banyak, hla kalo cuma beli satu dan pakai acara tawar menawar sampai harga yang terjun bebas? itu masih mending, parahnya kalau tidak jadi membeli dan ngeloyor sambil mengatakan "Bajunya tidak ada yang cocok"..
Di sini pembeli benar-benar menjadi raja, raja yang dzolim tentunya.:p

Ada seorang pakar marketing yang mengatakan, kurang lebih; "Kalau dulu pembeli adalah raja, kalau sekarang pembeli adalah maha raja"
Ini lebih mengerikan, kalau raja saja sudah merepotkan apalagi maharaja.
Seperti yang saya ungkapkan pada awal tulisan ini, kalau istilah raja dan maharaja itu mengacu pada peningkatan pelayanan kepada customer atau pembeli, istilah raja dan maharaja itu sah-sah saja, dan cenderung istilah positif untuk memotivasi pembeli untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan kepada pembeli. Tapi kalau raja saja suka pilah-pilih tanpa membeli bagaimana dengan maharaja ya?

Walaupun pembeli adalah raja, si penjual seyogyanya tidak seharusnya pasrah menerima kenyataan ini.. Karena konsumen itu ada dua, yaitu konsumen potensial dan konsumen tidak potensial.
Konsumen tidak potensial biasanya memilih lebih lama, bertanya lebih banyak dan tidak jadi membeli. Motivasinya ada bermacam-macam, bisa tidak suka atau tidak cocok dengan produk yang di cari, bisa juga karena memang bertujuan untuk mencari informasi karena memang tidak membawa uang cukup.
Sementara konsumen potensial adalah konsumen yang datang untuk mencari produk dan benar-benar membelinya. 
Jadi wajar kalau kita masuk ke toko pakaian (kenyataan yang sering terjadi) dimana pelayannya sering kelihatan capai dan lesu karena sering menghadapi kasus seperti ini. Kecuali swalayan ya..

Nah, kalau Pembeli Adalah Raja, kemudian penjual menjadi siapanya sang raja?
Owh, tidak..tidak seharusnya penjual menjadi pelayan raja yang hanya pilah pilih barang dan pergi.
Sudah saatnya ada revolusi untuk penjual, Kalau pembeli adalah raja, atau pembeli adalah maharaja, maka penjual harus bisa menjadi yang lebih hebat dari raja atau maharaja.

Pembeli adalah raja dan penjual adalah PENASEHAT sang raja.
Keren bukan?
Karena memang setiap pembeli lebih sering mudah terpengaruh oleh informasi-informasi yang di berikan si penjual kepada pembeli, maka sudah seharusnya hal ini dapat di pahami oleh penjual, sehingga tidak adalagi raja yang hanya bertanya tidak jadi membeli, raja yang hanya menawar produk dan lari, raja yang hanya menanyakan harga kemudian mengatakan "ah mahal, lebih murah di toko sebelah".
Disitulah penasehat di perlukan untuk membuat sang raja yakin dengan produk yang di jual oleh penasehat raja alias pembeli.

Satu yang perlu di garis bawahi adalah apa yang pernah di katakan oleh Handi Irawan salah satu pakar marketing di Indonesia, yang kurang lebih mengatakan; "Loyalitas konsumen sangat dipengaruhi oleh kualitas dari suatu produk".

Pembeli Adalah Raja, Penjual Adalah Penasehat Raja.

Semoga bermanfaat,





Ditulis Oleh : AdminAdi Wingky

Anda baru membaca artikel yang berjudul Pembeli Adalah Raja, Penjual Adalah.., Semoga artikel tersebut mendatangkan manfaat. Apabila Anda menemukan brokenlink pada artikel kami, kami sangat berterima kasih jika Anda memberitahukannya kepada kami. Jika ada pertanyaan, kritik, dan saran yang ingin di sampaikan silahkan tulis di kotak komentar

:: Terima Kasih ! ::

Facebook Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More